Kamis, 25 Agustus 2016 | 17:42 WIB
Digital akan semakin kuat dan akrab dengan kehidupan orang.
INFO TRAVEL - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan sebuah kemenangan harus direncanakan. Hal itu diungkapkan dalam soft launching Dashboard M-17 di lantai 16 gedung Sapta Pesona, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Kata-kata Sun Tzu itu sudah ratusan kali diulang Arief Yahya di hapadan pejabat eselon I dan II Kementerian Pariwisata.
Kompetisi untuk merebut peringkat terbaik di sektor pariwisata sedang terjadi. Iklim persaingan dengan musuh emosional Malaysia Truly Asia serta rival profesional Amazing Thailand semakin terasa. "War room ini saya namakan M-17 dengan spirit mengalahkan Malaysia di 2017," ujarnya.
Saat menyampaikan motivasi, Arief mengingatkan ujaran Sun Tzu, yakni kenali musuhmu, kenali dirimu, maka kamu akan memenangkan peperangan. "Kenali pelangganmu, kenali dirimu, maka kamu akan memenangkan persaingan. Inti kata-kata itu adalah benchmark. Kalau ingin bersaing di level internasional, kita harus melihat pesaing-pesaing hebat, baik regional maupun global," kata Arief Yahya.
Lalu, ujar Arief, temukan top three dan bottom three-nya. Hal yang dilakukan oleh peringkat tiga terbaik dan terendah dibandingkan hasilnya. "Kalau kita lebih rendah dari rata-rata dunia dan regional, sejatinya kita sedang sekarat menuju mati. Itulah mengapa kita harus bertumbuh dan menyalip growth para pesaing," tuturnya.
Arief Yahya menyebut tiga indikator perhitungan yang tidak terbantahkan dengan istilah size, sustainability, spread (3S). "Dengan ukuran itu, harus diakui, Indonesia masih kalah jauh dengan dua rival itu. Dengan Malaysia, ukurannya kalah. Sustainable menang, kita bertumbuh 10,3 persen, Malaysia minus 15 persen. Spread kita kalah. Skor-1- 2. Dengan Thailand, kita kalah ketiga-tiganya, skor 0-3," ucap Arief Yahya.
Niat memenangkan persaingan inilah alasan war room digunakan. Untuk memenangkan customers, ada tiga skenario yang akan dijalankan Menteri Pariwisata, yakni retaining your customers, acquiring your customers, dan winning the future customers.
Retaining your customers menyangkut moment of truth, yakni cara menorehkan kesan pertama wisatawan mancanegara saat berkunjung ke Indonesia. Hal ini terkait dengan pelayanan di Imigrasi. Sedangkan acquiring your customers berkaitan dengan strategi sales. Arief Yahya mencontohkan, ada yang Get More Pay More, seperti Garuda dan SQ, yakni membayar mahal untuk mendapatkan fasilitas istimewa. Ada pula Less for Less, seperti LCC (low cost carrier) Lion, Air Asia, Citilink, dan lainnya. "Yang kita desain adalah You Get More, You Pay Less! Membayar dengan harga yang sama, tapi mendapat fasilitas dan keunggulan yang besar," ucap Arief Yahya.
Adapun winning the future customers menggunakan strategi digital. "Kita harus sadar, dunia digital akan semakin kuat dan akrab dengan kehidupan orang. Tidak mungkin marketing tak menggunakan digital," tutur Arief, yang selalu berprinsip Go Digital. More Digital More Personal, More Digital More Professional, More Global. (*)
Let's block ads! (Why?)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar