Selasa, 23 Agustus 2016

Tempo.co RSS Feed: Peru Punya Ceviche, Batak Ada Naniura

Tempo.co RSS Feed
Situs Berita Tempo menyajikan liputan berita, video, gambar dan informasi online indonesia seputar bisnis, politik, pemilu, hukum, kriminal, korupsi, saham, ekonomi, internasional, selebritas, sepak bola liga inggris, liga champion, liga itali, liga spanyol, otomotif, pemilihan presiden 
Peru Punya Ceviche, Batak Ada Naniura
Aug 23rd 2016, 11:50

Selasa, 23 Agustus 2016 | 18:50 WIB

Peru Punya Ceviche, Batak Ada Naniura

Perbedaan budaya selalu punya satu hal yang sama, yakni musik dan kuliner. Enak dan nyaman itu universal

INOF TRAVEL - Anda pernah menikmati naniura, sajian spesial Tanah Batak? Ikan mas atau ikan air tawar yang dimakan mentah namun tanpa bau amis. Kalau di Peru ada Ceviche, makanan khas unggulan negara yang proses memasaknya tidak menggunakan api. Ikan kakap merah mentah atau bisa juga scallop, dan ikan lainnya yang berserat besar berdaging medium yang direndam air jeruk lemon untuk membuat daging ikan matang. Mirip seperti salad ikan dengan rasa segar.

Tanah Batak juga punya jenis masakan ikan tanpa dimasak. Namanya, naniura. Bedanya kalau ceviche disajikan dengan irisan bawang merah besar di atasnya, naniura disiram dengan bumbu halus berwarna kuning.
Ketua Tim Percepatan Wisata Kuliner dan Belanja Kemenpar, Vita Datau mengundang para turis untuk menikmati sajian khas Tanah Batak ini.
Naniura mudah diperoleh di Danau Toba, Medan dan Pematang Siantar. Jika dahulu naniura hanya dihidangkan untuk raja-raja Batak, sekarang makanan khas ini sudah bisa dinikmati oleh banyak orang.

"Di Balige kita perlu memesannya, karena persiapan dan proses pembuatannya membutuhkan waktu, juga harus dari ikan yang segar," ujar Vita.

Dalam proses pengolahan, ikan mas mentah yang disebut dekke dibersihkan duri dan lendirnya dulu. Lalu dimatangkan dengan cara merendamnya dengan air asam jungga atau lebih umum dikenal sebagai jeruk purut. Proses ini membuat kualitas protein di ikan mas menjadi lebih utuh karena tidak terkena api sama sekali. Tidak direbus, tidak digoreng, tidak dibakar, tidak diasap, tidak kena panas api sama sekali.

Bumbu siram yang terdiri dari gabungan 10 macam bumbu  termasuk andaliman, kecombrang mempunyai citarasa gurih yang kuat dan harum yang khas membuat selera makan kita tergoda untuk segera mencicipi. Tekstur kenyal dari daging ikan yang sudah meresap asam  jungga menghadirkan sensasi tersendiri.

Ikan yang digunakan sebaiknya berukuran kecil agar matangnya merata dan masih hidup agar tetap segar. Membutuhkan waktu 2-3 jam untuk memasak naniura yang juga menjadi makanan wajib di acara-acara adat Batak. Ikan dianggap matang apabila dagingnya kenyal dan mudah disobek.

Beda dengan arsik makanan khas Batak lainnya, dekke di naniura ini memiliki tekstur kenyal namun mudah dikunyah dan dimakan bersama bumbu yang melumuri seluruh badan ikan mas itu. Menariknya, ikan yang digunakan juga harus ikan air tawar. 
Melihat dari komposisi bumbu naniura menggunakan bahan-bahan yang segar, maka makanan ini sangat bermanfaat bagi kesehatan. Kebiasaan ini yang harus diturunkan ke keluarga, untuk mengenalkan anak-anak menikmati makanan tradisional.

"Kita tidak akan pernah bertemu dengan rasa asli yang otentik jika tidak langsung berkunjung ke daerah asalnya. Naniura tempatnya, tentu saja Sumatera Utara,'' tutur Vita.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan ciri khas jamuan Tanah Batak ini patut dilestarikan karena ini warisan leluhur. Tidak semua tempat di tanah air punya jenis makanan khas dari Danau Toba ini. Seperti di Eropa ada ikan salmon  yang dimakan ala sushi, di Batak ada naniura yang segar. 
Dikatakan Arief, kuliner tidak bisa dipisahkan dari akar budayanya. "Perbedaan budaya itu selalu punya satu hal yang sama, salah satunya adalah musik dan kuliner. Enak dan nyaman itu universal," kata Arief. (*)

Anda pernah menikmati naniura, sajian spesial Tanah Batak? Ikan mas atau ikan air tawar yang dimakan mentah namun tanpa bau amis. Kalau di Peru ada Ceviche, makanan khas unggulan negara yang proses memasaknya tidak menggunakan api. Ikan kakap merah mentah atau bisa juga scallop, dan ikan lainnya yang berserat besar berdaging medium yang direndam air jeruk lemon untuk membuat daging ikan matang. Mirip seperti salad ikan dengan rasa segar.

Tanah Batak juga punya jenis masakan ikan tanpa dimasak. Namanya, naniura. Bedanya kalau ceviche disajikan dengan irisan bawang merah besar di atasnya, naniura disiram dengan bumbu halus berwarna kuning.

Ketua Tim Percepatan Wisata Kuliner dan Belanja Kemenpar, Vita Datau mengundang para turis untuk menikmati sajian khas Tanah Batak ini.

Naniura mudah diperoleh di Danau Toba, Medan dan Pematang Siantar. Jika dahulu naniura hanya dihidangkan untuk raja-raja Batak, sekarang makanan khas ini sudah bisa dinikmati oleh banyak orang.

"Di Balige kita perlu memesannya, karena persiapan dan proses pembuatannya membutuhkan waktu, juga harus dari ikan yang segar," ujar Vita.

Dalam proses pengolahan, ikan mas mentah yang disebut dekke dibersihkan duri dan lendirnya dulu. Lalu dimatangkan dengan cara merendamnya dengan air asam jungga atau lebih umum dikenal sebagai jeruk purut. Proses ini membuat kualitas protein di ikan mas menjadi lebih utuh karena tidak terkena api sama sekali. Tidak direbus, tidak digoreng, tidak dibakar, tidak diasap, tidak kena panas api sama sekali.

Bumbu siram yang terdiri dari gabungan 10 macam bumbu  termasuk andaliman, kecombrang mempunyai citarasa gurih yang kuat dan harum yang khas membuat selera makan kita tergoda untuk segera mencicipi. Tekstur kenyal dari daging ikan yang sudah meresap asam  jungga menghadirkan sensasi tersendiri.

Ikan yang digunakan sebaiknya berukuran kecil agar matangnya merata dan masih hidup agar tetap segar. Membutuhkan waktu 2-3 jam untuk memasak naniura yang juga menjadi makanan wajib di acara-acara adat Batak. Ikan dianggap matang apabila dagingnya kenyal dan mudah disobek.

Beda dengan arsik makanan khas Batak lainnya, dekke di naniura ini memiliki tekstur kenyal namun mudah dikunyah dan dimakan bersama bumbu yang melumuri seluruh badan ikan mas itu. Menariknya, ikan yang digunakan juga harus ikan air tawar. 

Melihat dari komposisi bumbu naniura menggunakan bahan-bahan yang segar, maka makanan ini sangat bermanfaat bagi kesehatan. Kebiasaan ini yang harus diturunkan ke keluarga, untuk mengenalkan anak-anak menikmati makanan tradisional.

"Kita tidak akan pernah bertemu dengan rasa asli yang otentik jika tidak langsung berkunjung ke daerah asalnya. Naniura tempatnya, tentu saja Sumatera Utara,'' tutur Vita.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan ciri khas jamuan Tanah Batak ini patut dilestarikan karena ini warisan leluhur. Tidak semua tempat di tanah air punya jenis makanan khas dari Danau Toba ini. Seperti di Eropa ada ikan salmon  yang dimakan ala sushi, di Batak ada naniura yang segar. 

Dikatakan Arief, kuliner tidak bisa dipisahkan dari akar budayanya. "Perbedaan budaya itu selalu punya satu hal yang sama, salah satunya adalah musik dan kuliner. Enak dan nyaman itu universal," kata Arief. (*)

Let's block ads! (Why?)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our polices, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar