Kamis, 04 Agustus 2016

Tempo.co RSS Feed: Lomba Marandang untuk Meriahkan Tour de Singkarak

Tempo.co RSS Feed
 
Lomba Marandang untuk Meriahkan Tour de Singkarak
Aug 4th 2016, 01:58

Kamis, 04 Agustus 2016 | 08:58 WIB

Lomba Marandang untuk Meriahkan Tour de Singkarak

Rendang. TEMPO/Rendra

TEMPO.CO, Jakarta - Emi Alwi terlihat sedang mengaduk kuali yang berisikan santan, daging dan bumbu-bumbu, yang sudah mulai berwarna kehitaman. Menjelang siang, aromanya pun sudah menyeruak ke udara di sekitar Pantai Padang.

Warga Sawahan Timur Kota Padang itu, sedang memasak rendang bersama ratusan peserta lomba Marandang atau masak rendang di Pantai Padang, Rabu, 3 Agustus 2016. Lomba ini diselenggarakan Kementerian Pariwista dan Pemerintah Kota Padang.

"Sudah hampir selesai. Karena mulai mengering dan berwarna kehitam-hitam-hitaman," ujarnya sambil menunjuk ke kuali, Rabu 3 Agustus 2016.

Awalnya, mereka telah menyiapakan bahan-bahan untuk masak rendang sejak pagi. Di antarnya, daging sapi sebanyak satu setengah kilogram, cabe halus setengah kilogram, kepala enam buah dan dijadikan santan ketal, bawang merah satu ons, bawang putih tujuh siung, lengkuas dua potong, jahe satu setengah potong, ketumbar, pala satu buah, cengkeh empat buah, gardum unggu empat buah dan kepala satu keping yang sudah dihaluskan. Kemudian, daun kunyit satu helai, daun jeruk empat helai, daun salam, serai setenngah batang dan dihaluska, serta garam.

Cara membuatnya, kata dia, daging dipotong dan dicuci bersih. Haluskam bumbu ketumbar, jahe, lengkuas, bwang merah dan bawang putih. Lalu, Ungkep daging yang telah dibersihkan tersebut dan tambahkan bumbu yang telah dihaluskan tadi. Kemudian masukan daging. Masak dengan api sedang. Sedangkan, santan dimasak sampai kental, lalu dicampuri dengan daging yang telah dimasak tadi.

"Masak dengan api kecil. Jika sudah setengah matang besar apinya sedikit," ujarnya.

Emi sengaja memilih memasak rendang dengan tungku dan kuali besi. Agar dedak rendangnya lebih halus dan aromanya lebih harum.

Ia mengaku mengikuti lomba marandang ini untuk melestarikan budaya Minangkabau. Sebab, rendang salah satu makanan khas masyarakat Minangkabau yang mesti dipertahankan.

Malah, peserta yang berasal dari seluruh kelurahan di Kota Padang itu melibatkan anak-anak muda. Agar ada regenerasi untuk memasak rendang ini.

Mieka Milanti, 18 tahun mengaku senang bisa ikut lomba marandang ini. Ia bangga bisa ikut memasak masakan khas Minangkabau.

"Senang bisa ikut. Suatu kebanggan bagi saya," ujarnya kepada Tempo, Rabu 3 Agustus 2016.

Kepala Dinas Periwisata dan Kebudayaan Kota Padang Medi Iswandi mengatakan, lomba marandang ini untuk melestarikan kuliner khas Minangkabau dalam rangka menyemarakan hari jadi Kota Padang ke 347 tahun yang bertepatan pada 7 Agustus 2016.

"Ini juga bagian untuk menyemarakan Tour de Singkarak 2016. Kami bersama Kementerian Pariwisata juga menggelar Festival Sate dan Soto Nusantara 2016," ujarnya.

Tour de Singkarak 2015.

Menurut Medi, randang merupakan salah satu kuliner khas Kota Padang yang sudah mendunia. Makanya mesti dilestarikan. Terutama kepada generai muda.

Kegiata ini diikuti sekitar 104 kelurahan di Kota Padang. Mereka tergabung ke dalam beberapa industri kecil.

"Sehingga rendangnya ini nanti akan kami promosikan dan dikemas dengan bagus untuk dijadikan oleh-oleh bagi wisatawan," ujarnya.

Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Personal Kemenpar Raseno Arya, mengatakan, Indonesia dikenal dengan aneka ragam kulinernya. Salah satunya Sumatera Barat yang memiliki kuliner khas rendang .

"Apalagi rendang ini sudah dikenal dunia. Malah ada negara yang mengklaim rendang berasal dari negaranya. Makanya dengan lomba ini kami ingin menunjukan bahwa rendang itu berasal dari Sumatera Barat," ujarnya.

Kata dia, festival kuliner ini juga untuk menyambut para peserta Tour de Singkarak 2016 yang bakal berlangsung dua hari lgi. Mereka sudah berdatangan di Padang sejak kemaren. Sehingga mereka bisa mencicipi hidangan makanan khas Minangkabau ini.

Rahmi Johan, salah seorang juri lomba Marandang dari Indonesia Chef Association mengatakan, ada tiga kriteria penilaian lomba marandang ini. Yakni, rasa, proses dan tampilan.

"Rasanya bisa diterima turis dan wisatawan domestik dari luar Sumatera Barat. Misalnya tidak terlalu pedas," ujarnya rabu 3 Agustus 2016.

Kata dia, prosesnya juga menjadi dasar penilaian. Sebab, masak rendang ini butuh waktu lama. Misalnya untuk mengeringkan santan dan membuat dagingnya empuk. Normalnya itu sekitar tiga jam.

ANDRI EL FARUQI

Let's block ads! (Why?)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our polices, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar