Kamis, 11 Agustus 2016 | 16:11 WIB
Pembalap sepeda beradu kecepatan terlihat dari jendela warung pada etape kelima Tour de Singkarak 2016 di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, 10 Agustus 2016. Posisi ketiga ditempati Yusrizal Usoff dari Terengganu Cycling Team. ANTARA/Hafidz Mubarak A
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, mempromosikan pariwisata dan budaya daerah setempat dalam kegiatan city tourpeserta balap sepeda internasional Tour de Singkarak (TdS) 2016.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat, Melfi Abra, di Bukittinggi, mengatakan daerah tersebut mendapat kesempatan berbeda dalam gelaran TdS 2016 tersebut karena ada satu hari yakni pada 13 Agustus 2016 akan diisi dengan kegiatan city tour dan diikuiti oleh semua pebalap dan ofisial.
"City tourtersebut dijadwalkan mulai pukul 14.00 WIB dan dijadikan sebagai sarana promosi wisata dan memperkenalkan budaya daerah," katanya, Rabu.
Ia menyebutkan dari penginapan, para peserta balap akan berkunjung ke kawasan Jam Gadang dengan menggunakan bendi dan diiringi dengan alunan musik tradisional talempong pacik.
Saat di Jam Gadang, para pebalap akan disambut oleh Komunitas Sepeda Ontel, kemudian ikut bermain alat musik tradisional seperti tambua dan talempong pacik, serta berinteraksi dengan para penggemar dan masyarakat lain.
Selain itu, pebalap juga akan berkunjung ke objek wisata Taman Panorama dan Lobang Jepang dan menyaksikan atraksi silat Minangkabau.
"Kami merencanakan menyuguhi makanan ringan tradisional seperti kalamai dan pisang kapik, namun hal ini jika memungkinkan atau mendapat izin dari Event Organizer dan Uni Sepeda Internasional (UCI) ," ujarnya.
Dijadwalkan, 'city tour' tersebut berlangsung hingga pukul 16.30 WIB. Malam harinya, ia melanjutkan, pihaknya menyiapkan acara yang dikhususkan bagi masyarakat dan wisatawan berupa atraksi musik dan tarian daerah serta peragaan busana tradisional.
"Kami harap melalui persiapan yang telah dilakukan, rangkaian acara yang disiapkan dapat berjalan lancar dan memberi dampak bagi pariwisata daerah," katanya.
ANTARA
Let's block ads! (Why?)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar