Jum'at, 19 Agustus 2016 | 00:00 WIB
Potensi wisata di Kabupaten Ende sangat besar, mulai dari wisata alam, sejarah, budaya, dan buatan manusia.
INFO TRAVEL - Indonesia kembali punya atraksi man made yang dikemas dalam bingkai nature dan culture secara bersamaan di destinasi wisata di tanah air. Salah satunya adalah perhelatan Sepekan Pesta Danau Kelimutu 2016. Perhelatan itu sudah dilangsungkan sejak 8 -13 Agustus silam di Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Saat membuka pesta, Rabu, 10 Agustus silam, Bupati Kabupaten Ende Marselinus Y.W Petu mengatakan potensi wisata di Kabupaten Ende sangat besar, mulai dari wisata alam, sejarah, budaya, dan buatan manusia. "Ini event yang sangat menarik. Kami punya tiga agenda utama di acara yang sudah berlangsung sangat meriah ini," ujar Kepala Dinas Pariwisata NTT Marius Ardu Jerami.
Ketiga agenda utamanya itu adalah pelepasan Parade Budaya Nusantara yang diselenggarakan pada 10 Agustus 2016 dengan titik start di halaman kantor bupati dan finish di Jalan Soekarno di kilometer nol. Selain itu, juga ada pelepasan Trekking Kelimutu yang yang diselenggarakan pada 12 Agustus 2016 di jalur trekking kawasan Taman Nasional Kelimutu. Sedangkan yang ketiga adalah pembukaan Kelimutu Expo pada 10 Agustus 2016. "Pengunjungnya sangat membludak," tutur Marius.
Dalam rentetan acara, pihak Dinas Pariwisata juga mengisi dengan acara Upacara Weza Kamba/Wela Kamba, Lomba Naro, Parade Budaya Nusantara, Kelimutu Expo, Trekking Kelimutu, Ritual Pati Ka Du'a Bapu Ata Mata.
Menurut Marius, acara ini merupakan event budaya tahunan masyarakat Kabupaten Ende yang memperkenalkan dan menonjolkan budaya etnis Lio. "Ende memiliki keajaiban alam di dunia, yaitu Danau Tiga Warna atau Danau Kelimutu. Selain itu ada pula sejarah Pancasila dan rumah perenungan Bung Karno dan kain tenun ikat," ucapnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi usaha besar jajaran Pemprov NTT dan Pemkab Ende dalam menjaga konsistensi dan keberlangsungan kegiatan ini. Tahun lalu, Menpar yang dipercaya Presiden Joko Widodo ini turut hadir di Ende. Ia bahkan mengikuti karnaval, berjalan kaki dari pantai menuju pusat kota, sampai ke heritage museum rumah pengasingan Presiden Soekarno di sana. "Masyarakat sangat antusias. Itu sudah modal yang hebat untuk membangun Ended an NTT," kata Arief Yahya. (*)
Let's block ads! (Why?)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar