Rabu, 31 Agustus 2016 | 14:08 WIB
Hotel Al Meroz, Bangkok, Thailand, 29 Agustus 2016. Hotel ini menyediakan makanana halal serta fasilitas untuk para muslim yang menginap disini. REUTERS/Chaiwat Subprasom
TEMPO.CO, Jakarta – Thailand, yang didominasi penganut Buddha, membuka hotel halal pertama. Hal itu dimaksudkan untuk mendongkrak jumlah turis muslim sekaligus meningkatkan salah satu sektor utama yang mendukung ekonomi negara itu.
Hampir 30 juta turis asing datang ke Thailand tahun lalu. Namun, berdasarkan data industri, hanya sekitar 658 ribu yang datang dari Timur Tengah.
Hotel bintang empat Al Meroz di Bangkok, yang dibuka pada November 2015, diharapkan menjadi bagian untuk mengubah hal itu. "Ada 1,6 miliar muslim di dunia. Itu pasar yang besar," kata General Manager Hotel Sanya Saengboon, seperti dilansir Reuters. "Hanya 1 persen dari pasar itu sudah cukup bagi kami untuk berkembang."
The Al Meroz, yang dibangun dengan arsitektur serupa masjid, punya dua tempat salat dan tiga ruang makan halal. Harga kamar per malam dipatok dari 4.000 baht hingga 50.000 baht (Rp 1,5-19 juta).
Seorang tamu hotel, Aamir Fazal, 28 tahun, petugas keamanan dari Australia, mengatakan akses ke hotel halal memudahkan wisatawan muslim di Thailand karena tempat makanan halal sulit ditemukan. "Ini pengalaman yang sangat menyenangkan. Ini hotel halal pertama di sini dan menurut saya ini luar biasa," ujar Fazal, seperti dilansir Reuters.
Antusiasme menyasar pasar muslim membuat Thailand juga meluncurkan aplikasi mobile tahun lalu. Aplikasi itu membantu turis mencari makanan halal dan tempat wisata ramah muslim.
Sebagian dari Thailand selatan, dekat perbatasan Malaysia, mayoritas menganut agama Islam. Banyak warga Malaysia yang pergi ke perbatasan untuk berlibur dalam waktu singkat. Namun adanya gerakan pemberontakan dari separatis di selatan, termasuk serangan bom di kota perbatasan yang sering didatangi turis Malaysia, menyurutkan bisnis di sana.
Rangkaian serangan bom terjadi di kawasan wisata di Bangkok selatan bulan ini. Empat orang terbunuh dan puluhan terluka. Serangan ini menimbulkan ketakutan bahwa pemberontakan telah menyebar.
Berdasarkan data Departemen Pariwisata Thailand, tercatat ada 10 persen peningkatan kedatangan turis dari Timur Tengah pada 2015 dibandingkan tahun sebelumnya.
ANTARA
Let's block ads! (Why?)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar