Selasa, 23 Agustus 2016

Tempo.co RSS Feed: Pesona Mistik Patung Sigale-gale di Tomok

Tempo.co RSS Feed
Situs Berita Tempo menyajikan liputan berita, video, gambar dan informasi online indonesia seputar bisnis, politik, pemilu, hukum, kriminal, korupsi, saham, ekonomi, internasional, selebritas, sepak bola liga inggris, liga champion, liga itali, liga spanyol, otomotif, pemilihan presiden 
Pesona Mistik Patung Sigale-gale di Tomok
Aug 23rd 2016, 11:58

Selasa, 23 Agustus 2016 | 18:58 WIB

Pesona Mistik Patung Sigale-gale di Tomok

Banyak hikmah di balik cerita legenda yang hidup turun temurun di masyarakat

INFO TRAVEL - Pertunjukan Sigale-gale, sebuah boneka yang bisa menari sendiri menjadi daya tarik turis untuk berkunjung ke Pulau Samosir, Sumatera Utara. Kisah Sigale-gale hidup dalam benak masyarakat di Batak Toba. Penuh teka-teki sejak lama.  

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengakui cerita Sigale-gale menjadi karya budaya turun temurun dan dipercaya oleh masyarakat. Menurutnya banyak hikmah di balik cerita legenda. Dan jika penasaran melihat pesona keanehan Sigale-gale, Arief mengajak para turis berkunjung ke Tomok Pulau Samosir.

Arief, saat mengikuti Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba (KKPDT) 2016 di Parapat, Kabupaten Simalungun dan Balige, Minggu 21 Agustus 2016 mengatakan apapun peristiwa dapat jadi magnet untuk menarik para wisatawan.

"Sekarang di Korea, apa saja dibuat monumental, dan ramai dikunjungi orang, untuk selfie dan berwisata budaya," katanya.

Patung Sigale-gale ada di Desa Tomok. Lokasinya tak jauh dari Parapat yang jaraknya hanya satu jam menyeberang via kapal ferry.

Legenda dimulai ketiak Raja Rahat, seorang raja dari salah satu kerajaan di Pulau Samosir. Pada masanya, Raja Rahat memiliki seorang putra bernama Raja Manggale. Suatu ketika, sang raja mengirim putranya untuk berperang. Namun tak dinyana, Si Raja Manggale tumbang di medan perang. Tragisnya lagi, jenazahnya tak ditemukan. Si Raja Rahat sedih kehilangan putra semata wayang yang akan mewarisi kerajaannya, tersungkur melawan musuhnya.

Konon cerita, Raja pun akhirnya jatuh sakit, karena selalu memikirkan anaknya. Akhirnya para dukun membuat patung mirip Manggale. Lalu dipanggillah rohnya sehingga bisa menggerak-gerakkan tangannya. Perlahan sang raja mulai pulih dari sakit. Sejak saat itu orang Batak menyebut boneka itu sebagai Sigale-gale atau si lemas-lemas.

Dalam pertunjukan sekarang ini tentu boneka tidak dimasuki roh. Untuk menggerakkan dibuatkan sistem penggerak mekanis. Bahkan ada yang sampai dapat membuat boneka itu menangis.

Pertunjukkan patung Sigale-gale menari biasanya dimainkan dengan iringan musikal sordam dan gondang sabangunan. Biasanya ada sekitar tujuh macam cara musik ritual Batak untuk memainkan tarian patung Sigale-gale ini.  Atraksi tarian Sigale-gale juga dilengkapi dengan delapan hingga 10 orang penari yang mengiringinya. Mereka akan menari tor-tor sesuai musik meskipun fokus utama tetap pada patung Sigale-gale. Pertunjukan tarian mistis ini rupanya masih melekat dalam budaya Batak Toba dan tidak punah tergerus zaman. Hingga kini masih dapat dijumpai sejumlah patung yang dipahat puluhan tahun silam.   

Untuk tetap menjaga kisah ini dan menjadikannya sebagai objek wisata Bupati Samosir, Rapidin Simbolon mengatakan jika akan membangun patung Sigale-gale setinggi 100 meter lebih beserta cable car (kereta gantung).

"Kami ingin menjadikan Kabupaten Samosir sebagai destinasi utama wisatawan di Sumatera Utara," kata Rapidin. (*)

Let's block ads! (Why?)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our polices, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar