Sabtu, 03 September 2016 | 11:26 WIB
Kekuatan marine tourism Indonesia itu sudah global level dan selalu menempati top 20 dunia.
INFO TRAVEL - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama-sama dengan Persatuan Usaha Selam Indonesia (PUSI), Perkumpulan Usaha Wisata Bawah Laut Indonesia, serta Kedutaan Besar RI, akan mempromosikan pariwisata tanah air di Dusit Thani Hotel, Manila, Filipina, 8 September 2016 mendatang.
"Nantinya, mereka tergabung jadi 10 seller yang akan menjual paket diving di beberapa daerah di Indonesia seperti Sabang, Aceh Besar, Banda Naera Ambon, Yogyakarta, dan Bali," ujar Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar Rizki Handayani Mustafa, Jumat, 2 September 2016.
Kata Rizki, para seller tersebut akan diberikan kesempatan untuk mempresentasikan produk-produk wisata bawah laut unggulan tanah air di hadapan 40 buyers yang berasal dari diving schools, dive operator, dive equipment suppliers, travel operator, independent divers dan dive journalists dari Filipina.
Acara sales mission itu akan didahului update product presentation dari dua narasumber, dengan materi konektivitas dari Filipina ke spot-spot diving di Indonesia. "Presentasi mengenai konektivitas ini sangat penting, mengingat konektifitas masih menjadi kendala terbesar promosi diving Indonesia. Lalu, ada interactive dialogue dengan para buyer guna mendapatkan feedback, kendala, dan bisnis. Sementara, buyer telah mendapat informasi langsung dari divers Filipina yang menjelajah langsung keindahan sejumlah destinasi diving Indonesia," tuturnya.
Upaya tersebut dilakukan sebagai untuk pencapaian target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tahun 2019 sebesar 12 juta orang. Menpar Arief Yahya menyebut, kekuatan marine tourism Indonesia itu sudah global level, sangat bisa diandalkan, dan selalu menempati top 20 dunia.
"Atraksinya sudah sangat kuat. Wisata bahari itu dipecah menjadi 3, coastal zone (pantai), sea zone (antar pulau) dan underwater zone (bawah laut). Ketiganya kita sangat kuat," jelas Arief Yahya.
Ia juga menyebutkan, wisata selam nasional tumbuh dalam lima tahun terakhir, masuk dalam kawasan The Coral Triangle dengan kekayaan bawah laut terindah dan terlengkap. Hal ini menjadikan Indonesia target para diver dunia maupun domestik.
"Indonesia juga memiliki 55 destinasi diving dan lebih dari 1.500 dive spots tersebar dari Aceh sampai Papua. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia atau Filipina. Maka kami sangat optimis mereka akan sangat tertarik dengan tanah air kita," ujarnya.
Dunia mengakui Indonesia memiliki beberapa diving spot terbaik dunia, antara lain Raja Ampat, Pulau Komodo, Derawan, Togean, Wakatobi, Gili Air, dan Bunaken. Ini menjadikan Filipina sebagai pasar yang sangat potensial bagi promosi paket-paket diving Indonesia.
"Penduduk Filipina memiliki minat yang besar terhadap wisata ini, namun tidak banyak spot-spot diving. Namun demikian, destinasi-destinasi diving Indonesia masih belum banyak dikenal di Filipina sehingga promosi sangat perlu dilaksanakan secara berkesinambungan," kata Rizki. (*)
Let's block ads! (Why?)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar