Selasa, 06 September 2016 | 13:32 WIB
Cuaca hujan tak menyurutkan semangat masyarakat menyukseskan gelaran Malang Flower Carnival 2016.
INFO TRAVEL - Keren dan spektakuler. Bisa jadi kata-kata itu yang keluar dari ribuan penonton saat menyaksikan Malang Flower Carnival (MFC), Jawa Timur, Minggu, 4 September 2016. Hebatnya, meski diguyur hujan deras, para pengunjung bergeming. Gelaran karnaval pun tetap heboh.
"Dinginnya air hujan di Kota Malang tidak membuat acara bubar tak karuan. Masyarakat Malang memang hebat dan kreatif," ujar Menteri Pariwisata RI Arief Yahya memuji, di Jakarta.
Ribuan warga tumpah ruah datang ke area stage untuk menyaksikan langsung pawai budaya yang dikemas dengan memadukan bunga sebagai ciri khas kota. Semuanya kompak memadati Jalan Simpang Balapan hingga Jalan Ijen.
"Kalau tidak ada sesuatu yang ditunggu, atraksi yang menarik dari karnaval itu, tidak akan ada orang yang mau berhujan-hujan menonton. Salut masyarakat Malang," kata Arief, yang juga mantan Dirut PT Telkom.
Para peserta karnaval pun tak kalah semangatnya. Di tengah guyuran hujan deras, mereka tetap berjalan memamerkan busana spektakuler bak karnaval kostum di Rio de Janeiro. Ada kostum dengan ornamen emas, lengkap dengan sayap-sayap megar. Dengan desain sayap yang menjulang tinggi hingga empat meter, sentuhan hortikultura, dan gaya futuristik, kostum-kostum eksotis nan megah itu menegaskan kentalnya budaya Malang. Karnaval juga dimeriahkan parade best national costume yang pernah menyambar gelar juara di Moskow dan Berlin.
Bahkan tidak hanya kreasi busana yang menonjol. Costume play (cosplay) juga ikut menghibur pengunjung. Beragam karakter tokoh animasi hadir meramaikan event yang mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata itu. Tidak tanggung-tanggung, ada 30 cosplayer yang mewarnai MFC 2016.
"Acaranya heboh dan seru. Dari parade kostum sampai parade cosplay beragam karakter selalu dielu-elukan masyarakat. Saya benar-benar tidak menduga akan seheboh itu, karena saat acara berlangsung, Malang sedang diguyur hujan," ujar Presiden MFC 2016 Agus Sunandar.
Pembukaan MFC itu makin semarak dengan suguhan tari Beksan. Ditambah lagi, ada suguhan disc jockey (DJ) yang membawakan musik-musik bertema etnik Jawa. Acara pun makin meriah. Semangat penonton makin "terbakar".
Kehebohan acara itu ikut diamini Esthy Reko Astuti, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata. "Perhelatan karnaval selama ini telah menjadi magnet kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Dan MFC adalah salah satu pembuktiannya. Banyak turis asing yang datang menyaksikan karnaval kostum bunga di Malang," ucap Esthy. (*)
Let's block ads! (Why?)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar