Selasa, 06 September 2016 | 12:44 WIB
Destinasi wisata Manado perlu terus dibenahi untuk menyambut peningkatan jumlah wisatawan Cina.
INFO TRAVEL - Penataan destinasi wisata di Manado menjadi keharusan seiring dengan terus meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke wilayah Sulawesi Utara. Salah satunya dengan memperbanyak event untuk memanjakan wisman.
Itulah janji Presiden Joko Widodo di hadapan diaspora Shanghai, Cina, 3 September 2016. Menurut Jokowi, kini Manado ibarat orang yang sedang shock dan mabuk kepayang. Bagaimana tidak, bila semula hanya ada satu penerbangan Silk Air per hari dari Singapura ke Manado, kini ada 10 ribu turis dari enam kota di Cina yang bisa langsung terbang ke Manado dalam sebulan. "Sementara itu, atraksi yang disuguhkan hanya Bunaken dan Selat Lembeh saja. Ini tidak cukup, perlu ditambah," ujar Presiden Jokowi.
Menteri Pariwisata RI Arief Yahya mengakui hal itu. Karena itu, ke depannya diperlukan percepatan pembuatan atraksi, baik culture, nature, maupun man made, di Manado dan kabupaten/kota di sekitarnya. "Harus ada event mingguan, bahkan harian, seperti wisata kuliner dan kesenian yang bisa menarik minat wisman Cina," katanya.
Membangun 3A—Atraksi, Akses, Amenitas—harus seimbang. Menurut Arief, yang terjadi di Manado ini akses lebih cepat, sedangkan amenitas dan atraksinya tertinggal. Inilah yang harus dikebut pemerintah daerah, gubernur dan wali kota yang memiliki daerah tujuan wisata.
"Sebab, sebentar lagi akan lebih banyak wisman yang terbang ke Manado. Sebagai hub, Manado juga akan menjadi connector ke Ambon, Morotai, Gorontalo, Sangihe, Ternate-Tidore, sampai Sorong," kata Arief, menambahkan.
Bukan hanya dari Cina, melainkan juga dari Filipina, negara yang paling dekat dari Manado. Apalagi, pada 8 September 2016, bakal digelar Sales Mission bahari dalam rangka mempromosikan pariwisata Indonesia di Dusit Thani Hotel, Manila.
Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kementerian Pariwisata Rizki Handayani membeberkan, pada acara tersebut, akan ada 10 seller Indonesia yang menjual paket diving di beberapa daerah di Indonesia, seperti Sabang, Aceh Besar, Banda Naera-Ambon, Yogyakarta, dan Bali.
Adapun para seller itu akan diberikan kesempatan mempresentasikan produk-produk wisata bawah laut unggulan mereka di hadapan 40 buyer yang berasal dari diving school, dive operator, dive equipment supplier, travel operator, independent diver, dan dive journalist yang berada di Filipina. "Kegiatan tersebut dapat dipastikan bakal mengerek jumlah kunjungan wisman ke Manado lebih banyak lagi," kata Rizki. (*)
Let's block ads! (Why?)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar