Kamis, 08 September 2016 | 14:46 WIB
Populasi komodo paling banyak di Pulau Rinca, yaitu 2.318 ekor, di lahan seluas 19 ribu hektare.
INFO TRAVEL - Peserta program Diving Fam Trip-Thailand Operators and Media 2016 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur mulai 4-10 September 2016 dibuat kagum. Ternyata, masih ada "dinosaurus" yang bertahan hidup di Pulau Rinca, Pulau Komodo, dan Pulau Padar.
Kisah unik seputar kebiasaan hidup monster yang disebut komodo itu betul-betul mengagumkan para peserta jalan-jalan tersebut. "Memang harus diakui, komodo itu satu-satunya di dunia hanya ada di Indonesia," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Dia mengungkapkan perihal natural resources dan keunikan langka itu. Dari 17 ribu pulau di Indonesia, hanya tiga pulau yang menjadi habitat ideal komodo. Kadal raksasa ini bisa berenang, baik di air tawar maupun air laut. Namun dia tidak mau berlari-lari dari ekosistemnya di Komodo. "Saya yakin peserta Fam Trip sangat senang menyaksikan dengan mata kepala sendiri hewan purba yang masih hidup dan berdampingan dengan masyarakat," ujar Arief.
Peserta program Diving Fam Trip-Thailand Operators And Media 2016 dari Thailand. Media menyempatkan diri mengunjungi dan melakukan trekking ke Pulau Rinca, juga ke Pulau Komodo untuk melihat langsung komodo. "Saya pernah trekking sampai ke atas bukit itu, dan pemandangannya wow banget," kata Arief.
Untuk sampai di Loh Buaya atau Teluk Buaya, yang menjadi pintu masuk Pulau Rinca, hanya dibutuhkan waktu 45 menit perjalanan dari Labuan Bajo dengan kapal motor. Sekitar pukul 09.00 Wita, ketika turun ke dermaga, rombongan langsung disambut dua patung komodo setinggi lebih-kurang 3 meter, yang merupakan tanda masuk kawasan Pulau Rinca, habitat asli komodo.
Beberapa puluh meter setelah melewati pintu gerbang, rombongan seperti sedang berada di gurun savana. Kesannya memang tandus dan gersang, tapi sangat indah. Sebab, Pulau Rinca memiliki hamparan alam yang sangat menakjubkan.
Setelah berjalan lebih-kurang 500 meter dari pintu gerbang, rombongan langsung disambut satu komodo kecil di pinggir jalan, belakang rumah petugas penjaga Pulau Rinca.
Kira-kira 20 langkah kaki kemudian, rombongan juga disambut enam komodo besar. "Wow, luar biasa, itu komodo banyak dan besar sekali," kata salah seorang Diving Fam Trip dari Thailand.
Petugas yang mendampingi, yang biasa disebut ranger, langsung memperingatkan supaya berhati-hati dan waspada. Sebab, komodo bisa saja langsung menyerang. Apalagi kalau sedang lapar. Meski demikian, dengan didampingi empat orang ranger, rombongan bisa melihat dan memotret komodo sepuasnya.
Tidak puas sampai di situ, rombongan pun melanjutkan trekking. Dalam perjalanan, ranger sempat menunjukkan sarang komodo yang digunakan untuk kawin dan bertelur. Di situ terlihat komodo ternyata membuat goa kecil kalau mengerami telurnya.
Di Pulau Rinca ternyata tidak hanya ada komodo, tapi juga da beberapa jenis hewan lain, seperti rusa, kera ekor panjang, kerbau, dan berbagai jenis burung.
Sementara itu, berdasarkan data Balai Taman Nasional Komodo (BTNK), penyebaran biawak komodo (Varanus komodensis) terakhir ditemukan di lima pulau yang masuk kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Selain Pulau Komodo, biawak komodo ada di Pulau Rinca, Gili Motang, Nusa Kode, dan Pulau Padar.
Dari lima pulau tersebut, populasi komodo paling banyak di Pulau Rinca. Pulau yang luasnya 19 ribu hektare tersebut memiliki populasi 2.318 ekor komodo. Jumlah tersebut lebih banyak bila dibandingkan dengan populasi di Pulau Komodo yang hanya 2.126 ekor. ***
Let's block ads! (Why?)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar