Kamis, 08 September 2016 | 14:40 WIB
Pasar travel terbesar se-Asia-Pasifik ini digelar di Jakarta pada 7-9 September 2016.
INFO TRAVEL - Bandar udara internasional mampu mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara di sebuah negara. Kenyamanan pelayanan penumpang di bandara pun harus ditingkatkan demi terciptanya tourism friendly airport.
Menteri Pariwisata Arief Yahya membawa beberapa ide segar dalam kunjungannya ke kantor Angkasa Pura II (AP II) di Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu, 7 September 2016. Untuk diketahui, AP II mengelola 13 bandara di Tanah Air.
"Ada beberapa usulan saya. Pertama, terkait jam operasional bandara. Ini harus 24 jam sehingga bisa mengatasi problem jumlah flight. Bandara di Bali, Jakarta, dan Manado kini sudah mulai bisa didarati pesawat yang terbang malam," ujarnya.
Kedua, mantan Direktur Utama PT Telkom itu mengatakan, implementasi pelayanan dengan menggunakan teknologi informasi (IT) di semua pelayanan kepada publik. Memanfaatkan teknologi di era digital akan mendongkrak nilai tambah bandara dari sisi pelayanan dan kenyamanan.
Ketiga, memperbaiki semua regulasi yang menghambat. Regulasi yang membuat jumlah penerbangan terhambat harus segera dibedah, lalu direvisi dan diperbaiki. Semua itu tentu dengan tetap memperhitungkan standar keamanan buat penumpang.
Arief juga merencanakan supaya pengelola bandara membuat perencanaan jangka panjang. Apabila sebuah bandara sudah ada tanda-tanda over capacity, pihak pengelola harus menyiapkan solusinya.
Saat ini, dari 13 bandara, tujuh di antaranya sudah over capacity. Bandara Soekarno-Hatta (CGK) sudah 246 persen dari kapasitas. Sementara itu, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (PLM) 112,8 persen; Bandara Minang Kabau (PDG) 105,6 persen; Bandara Husein Sastranegara (BDO) 131 persen; Bandara Supadio (PNK) 113 persen; Bandara Depati Amir (PGK) 331 persen; Halim Perdana Kusuma 161 persen. Adapun Bandara Kuala Namu (KNO) Medan sudah lampu kuning, yakni 88,9 persen.
Menurut Arief, AP II jangan takut dengan rencana memperluas bandara karena proyeksi pemerintah terhadap wisatawan juga besar. "Kalau terkendala soal pembiayaan, bisa dilakukan dengan banyak cara, misalnya obligasi, partnership, dan sebagainya," tuturnya.
Arief berjanji akan membantu pengelola bandara terkait regulasi yang kontraproduktif dengan aktivitas penerbangan. "Saya akan bantu agar semua pihak bisa cepat maju dan berkembang," ucapnya. (*)
Let's block ads! (Why?)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar