Selasa, 06 September 2016 | 08:51 WIB
Ilustrasi buaya. Sxc.hu/Sias van Schalkwyk
TEMPO.CO, Kupang - Keberadaan buaya di Pantai Kupang sudah sangat meresahkan para wisatawan lokal dan asing. Untuk mengatasi hal itu Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar lomba tangkap buaya di Pantai Kupang.
Kepala Dinas Parekraf NTT Marius Jelamu mengatakan lomba tersebut tidak bertujuan memusnahkan buaya muara di sekitar Pantai Kupang. "Kami hanya ingin wisatawan merasa aman dan nyaman berada di pantai Kupang," kata Marius, Selasa, 6 September 2016.
Tidak hanya di Kupang, Marius juga menyarankan agar pemerintah kabupaten/kota juga menyelanggarakan lomba yang sama, demi kenyamanan wisatawan. "Buaya tidak hanya di Kupang, karena itu saya berharap lomba ini bisa digelar juga di kabupaten/kota," ujarnya.
Dinas Parekraf NTT membuka pendaftaran lomba tangkap buaya ini sejak awal Agustus 2016 lalu. Berdasarkan data BKSDA NTT, dalam 5 tahun terakhir, yakni mulai 2011 hingga 2016, total warga yang tewas diterkam buaya mencapai 34 orang. Sepanjang 2016, sudah sembilan orang tewas diserang buaya.
Menurut Marius, sejumlah mahasiswa Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang yang tergabung dalam resimen mahasiswa (Menwa) telah mendaftar sebagai peserta lomba tangkap buaya berhadiah Rp 5 juta itu. Hadiah itu diberikan bagi mereka yang menangkap buaya dalam keadaan hidup.
"Sudah ada dua tim dari Menwa Undana dan masyarakat yang mendaftar sebagai peserta lomba tangkap buaya," ujar Marius.
Setelah mendaftar, menurut Marius, saat ini mahasiswa itu sedang memantau aktivitas buaya di pantai Kupang dan Lasiana. Jika sewaktu-waktu buaya muncul, mereka akan menangkapnya.
Marius berharap masih ada kelompok lain yang mau mendaftar untuk menangkap buaya di Pantai Kupang, sehingga para wisatawan tidak takut untuk berwisata di Pantai Kupang dan Lasiana. "Ada juga warga Sumba yang telah menginformasikan untuk mengikuti lomba ini," katanya.
YOHANES SEO
Let's block ads! (Why?)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar