Kamis, 15 September 2016 | 12:56 WIB
Hanya dengan cara digital pariwisata Indonesia bisa melampaui negara lain.
INFO TRAVEL - Menteri Pariwisata Arief Yahya yakin pariwisata Indonesia bisa menyedot 20 juta wisatawan pada 2019. Caranya, Go Digital. Jurus ini akan dibahas ratusan stakeholder pariwisata nasional pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) ke-3 Pariwisata 2016 di Ecovention, Ecopar Ancol, Jakarta, 15-16 September 2016.
Berlokasi di Ecovention, Ecopar Ancol, tema "Go Digital, Be the Best" akan diangkat menjadi harapan baru Wonderful Indonesia untuk naik panggung sebagai the best digital marketing in the world. Nomor satu di dunia, menyentuh semua orang di muka bumi. Dan yang utama, Wonderful Indonesia harus tumbuh dan menyalip dua rival utama, Malaysia Truly Asia dan Amazing Thailand. Tapi, apakah mungkin mewujudkannya?
Terkait hal ini, Arief Yahya mengaku yakin dengan jurus Go Digital-nya. Salip-menyalip teknologi aplikasi, kejar-mengejar kecepatan komunikasi data hingga kompetisi menyediakan konten terbaik, sudah sering dia lakoni saat bertahun-tahun menakhodai PT Telkom yang bergerak di sektor telekomunikasi. Rasa optimisme pun terbangun. Dia mengaku makin yakin semakin digital, semakin personal. Semakin digital, semakin global. Semakin digital, semakin profesional.
"Akan saya buktikan penggunaan digital itu akan membuat pariwisata Indonesia melompat lebih tinggi," katanya.
Arief percaya bisa menyalip di tikungan digital. Sebagai orang yang berlatar belakang teknologi digital, dia mengatakan, hanya dengan cara digital pariwisata Indonesia bisa melompat melewati rival-rivalnya. Karena itu, di forum Rakornas tersebut, spirit Go Digital akan ditegaskan lebih kuat lagi. Dalam memenangkan customer, ada tiga skenario yang akan dijalankan Arief, yakni retaining your customers, acquiring your customers, dan winning the future customers.
Retaining your customers menyangkut moment of truth, bagaimana memberi kesan pertama wisatawan mancanegara masuk ke Indonesia. Ini terkait dengan pelayanan di Imigrasi. Wajah Indonesia ditentukan oleh bagaimana wajah para petugas Imigrasi melayani turis sebagai customer atau pelanggan yang akan menambah pundi-pundi devisa dan diterima di dalam negeri.
Acquiring your customers itu soal strategi sales. Arief mencontohkan, ada yang Get More, Pay More, seperti Garuda dan SQ, membayar mahal untuk mendapatkan fasilitas yang istimewa. Ada yang Less for Less, seperti LCC (low cost carrier) Lion, Air Asia, Citilink, dan lain-lain. "Yang kita desain adalah You Get More, You Pay Less! Membayar dengan harga yang sama tapi mendapat fasilitas dan keunggulan yang besar," katanya.
Winning the future customers, menggunakan digital untuk memenangkan persaingan di masa depan. "Kita harus sadar, digital itu akan semakin akrab dengan kehidupan orang, dan ke depan akan semakin kuat. Jadi kita tidak mungkin marketing tanpa menggunakan digital," ucap Arief. (*)
Let's block ads! (Why?)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar