Minggu, 04 September 2016 | 17:56 WIB
Di 2015, Indonesia hanya mampu menggaet 1,2 juta wisman dari total outbound warga Tiongkok 120 juta orang. Promosi pariwisata harus ditingkatkan.
INFO TRAVEL - Presiden Joko Widodo meminta seluruh masyarakat Indonesia yang ada di Tiongkok untuk kampanye dan promosi pariwisata Indonesia. "Ajak mereka menikmati eksotisme alam dan keindahan budaya Nusantara," tegas Jokowi di hadapan diaspora Tiongkok di Golden Hall Shanghai Mart, Sabtu, 3 September 2016.
Bila dibandingkan dengan Malaysia dan Thailand, tingkat kunjungan wisman ke Indonesia kalah jauh. Malaysia telah dikunjungi 24 juta orang, pun Thailand yang lebih hebat mencapai 28 juta orang.
Sementara Indonesia hanya dikunjungi wisman sebanyak 10,5 juta di 2015 atau meningkat 10,3 persen dibanding tahun sebelumnya. "Padahal tempat yang indah-indah di kita itu banyak sekali. Apa yang keliru? Apa yang salah? Tahun 2019 targetnya harus sudah di atas 20 juta (wisman)," tegas Presiden Jokowi lagi.
Presiden menjelaskan, dirinya telah menandatangani kerja sama di bidang pariwisata dengan Presiden Xi Jinping tahun lalu setelah peringatan Konferensi Asia Afrika 2015. Saat itu kedua negara berupaya mendatangkan sepuluh juta wisatawan asal Tiongkok ke Indonesia. Upaya ini sudah mulai mendatangkan hasil.
"Manado mulai Juli – Agustus lalu terjadi peningkatan turis hingga 1.000 persen karena ada direct flight dari empat provinsi dan enam kota di sini (Tiongkok). Sekarang di Manado banyak dibangun restoran dan hotel. Nanti saya mau lihat perubahan Manado seperti apa," ungkap Presiden, sambil menegaskan pariwisata itu kuat memberi efek ekonomi kepada masyarakat.
Menteri Pariwisata RI Arief Yahya mengungkapkan, dirinya sangat senang karena sektor pariwisata betul-betul menjadi concern orang nomor satu di Indonesia itu. Hal itu, dapat dimaklumi mengingat outbound warga Tiongkok ke luar negeri terbilang tinggi, tahun 2015 saja ada 120 juta orang, seperti ke Thailand sudah 8 juta wisman.
Begitu juga ke Korea, Hongkong, dan Jepang jumlahnya sangat signifikan. Sementara ke Indonesia, baru 1 persen, masih di angka 1,2 juta orang. Tapi tahun ini, angka wisman Tiongkok mulai meledak dan menggeser Australia di posisi ketiga, setelah Singapore dan Malaysia.
Selama ini turis Tiongkok di bawah angka capaian Negeri Kanguru Australia. "Sekarang sudah menggeser Australia termasuk yang ke Pulau Bali, jumlah Wisman Tiongkok lebih besar hingga bulan ke-7 tahun 2016," ungkap Arief Yahya.
Mulai 2016, Menpar juga rajin ke Tiongkok guna mengkonkretkan target 20 juta tahun 2019 dapat terealisasi dengan baik. Di 2016, targetnya 12 juta, sampai Juli masih on track. "Konsentrasi kami adalah membuat 3A di 10 destinasi prioritas atau 10 Bali Baru dan 3 greater Bali, Jakarta dan Kepulauan Riau. Atraksi, Amenitas dan Aksesnya. Terutama akses yang konkret membawa wisatawan terbang ke tanah air," kata Arief Yahya. (*)
Let's block ads! (Why?)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar