Minggu, 04 September 2016 | 18:20 WIB
Pembangunan KEK Pariwisata Tanjung Kelayang memberikan benefit langsung baik bagi investor maupun masyarakat sekitar.
INFO TRAVEL - Kolaborasi apik antar stakeholders, mampu mempercepat realisasi pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di Tanjung Kelayang, Bangka Belitung. Bukan saja kesigapan konsursium Belitung Maritime Silk Road meminta Presiden Jokowi melakukan ground breaking pada 2 September 2016, tetapi juga masyarakat yang terus bergerak menyambut lahirnya "Bali Baru" itu.
Kondisi tersebut membuat Menteri Pariwisata sumringah. "Pentahelix-nya jalan dan terbukti mempercepat semua bottleneck. Dimana, kolaborasi lima unsur stakeholders pariwisata yang mencakup; academician, business, community, government dan media massa tidak ada masalah. Support government juga tidak main-main, semua lini memberikan perhatian yang konkret," ungkap Arief Yahya.
Menpar juga mengapresiasi Bupati Sahani Saleh karena bergerak cepat, konkret, dan to the point mensosialisasikan sektor pariwisata ke masyarakat. Program homestay yang MoU-nya sudah diteken berasama BTN dan Gubernur Babel Rustam Efendi itu menjadi kunci supaya community development-nya mulai dilakukan. "Masyarakat pasti happy karena mereka langsung mendapatkan benefit dari services pariwisata," ujarnya.
Arief Yahya menilai, community itu merupakan bagian dari ekosistem yang sangat penting. Sementara budaya, adat istiadat, kuliner, kesenian mereka adalah aset yang bukan hanya indah sebagai cultural value tetapi juga menaikkan nilai atraksi kawasan destinasi tersebut. "Ingat 60 persen wisman itu masuk ke Indonesia karena alasan cultural. Sisanya, 35 persen nature, dan 5 persen man made. Dan, masyarakat akan percaya jika memperoleh benefit langsung. Seeing is believing!" ungkapnya, mengingatkan.
Private sector juga langsung connect dan bergerak cepat. Selain mereka yang mengerjakan amenitas seperti hotel, convention, resort, restoran, cafe, dan airlines. "Garuda Indonesia, Lion Air dan Sriwijaya Air sudah berkomitmen mengangkut lebih banyak orang ke Belitong. Saya melihat atmosfernya sangat bergairah di sini," ungkap Arief bangga.
Konsorsium Belitung Maritime itu sendiri terdiri dari PT Belitung Pantai Intan (Belpi), PT Buki Belitung Indah, PT Nusa Kukila, PT Tanjung Kasuarina, dan PT Sentra Gita Nusantara. Mereka berada di bawah bendera Dharmawangsa Group. Tahap I pembangunan setelah ground breaking adalah membangun The Kapitein House, dengan 98 kamar hotel, 30 villa, ditargetkan beroperasi pada 17 Agustus 2018.
Gubernur Rustam Effendy menyebut, konsorsium bersama Dharmawangsa Group itu bergerak cepat. Tahap I, dari 324.4 hektar itu sudah mulai groundbreaking di Tanjung Binga. Pemda terus melengkapi fasilitas publik yang masih di bawah kapasitas, seperti infrastruktur jalan, listrik, air dan telekomunikasi.
"Kami juga sedang mengusulkan kepada Menpar untuk membangun KEK Pariwisata lagi di Bangka. Kami sudah menyiapkan lahan 1.337 hektar lebih di sana," ungkap Rustam Effendy. (*)
Let's block ads! (Why?)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar