Sinar matahari yang melimpah dan terik di kawasan pantai memang mudah membuat tubuh membentengi diri dengan memproduksi banyak melanin pada kulit. Inilah yang memicu timbulnya warna gelap pada kulit.
Pemakaian tabir surya (sunscreen atau sunblock) sebenarnya dapat mengurangi risiko kulit menjadi kemerahan atau kehitaman setelah berwisata di pantai. Namun, tidak jarang kulit tetap menghitam atau berubah menjadi gelap meskipun telah menggunakan tabir surya. Ini bisa saja terjadi akibat jenis tabir surya hanya bersifat melindungi dari salah satu sinar ultraviolet (UV). Misalnya, hanya melindungi hanya sinar UV A atau sinar UV B. Pastikan Anda telah memilih tabir surya dari sinar UV A dan UV B.
Angka SPF juga menjadi penentu. Dalam kondisi aktivitas biasa di luar ruangan, di kawasan Indonesia, SPF 17 hingga SPF 20 sebenarnya sudah cukup. Namun, jika ingin beraktivitas di kawasan pantai dalam jangka waktu lama atau kulit tergolong sensitif dengan paparan sinar matahari, sebaiknya Anda gunakan tabir surya dengan SPF tinggi. Misalnya SPF 60.
Perlu diingat, jangan hanya sekali mengoleskan tabir surya. Idealnya, oleskan tabir surya paling tidak satu jam sekali. Pastikan Anda juga mengoleskan tabir surya setelah berenang. Dengan demikian, perlindungan pada kulit akan optimal.
Kenakan topi yang nyaman. Penggunaan topi ini tidak hanya untuk bergaya, tetapi juga membantu menaungi kepala Anda dari paparan sinar matahari. Dengan begitu, Anda akan terhindar dari risiko dehidrasi. Cara mencegah dehidrasi lainnya adalah mengonsumsi air minum yang cukup.
Bagi yang berkulit sensitif, Anda sebaiknya lebih cermat ketika berwisata ke pantai. Pemakaian tabir surya dengan SPF tinggi merupakan suatu keharusan, tetapi pilihlah produk yang sesuai dengan jenis kulit. Namun, bila telah menggunakan SPF tetapi kulit masih kemerahan dan perih, sebaiknya Anda hindari paparan sinar matahari langsung dan lindungi tubuh. Konsultasikan ke dokter jika masalah kulit semakin parah ketika terkena sinar matahari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar