Sabtu, 12 September 2015

Hindari 10 Makanan Ini Saat Melancong ke Luar Negeri


KOMPAS.com - Kenangan, oleh-oleh, dan foto adalah hal terbaik yang bisa dibawa pulang setelah berlibur. Jika tidak beruntung, berbagai virus dan bakteri juga bisa ikut terbawa seperti bakteri E. Coli, Hepatitis A, tifus, dan berbagai macam lainnya yang terbawa dari makanan yang tercemar. Berikut 10 makanan yang harus dihindari agar suasana berwisata Anda tidak terganggu oleh penyakit:

1. Minuman alkohol lokal
Jika Anda berusaha tetap sehat selama perjalanan, pastikan untuk tidak mengonsumsi minuman yang bisa membahayakan seperti minuman keras, minuman alkohol oplosan apalagi yang ilegal. Air minum, tempat penyimpanan, dan juga minuman alkohol lokal produksi rumahan bisa menjadi penyebab penyakit berbahaya, khususnya bagi pengunjung yang belum mengetahuinya.

2. Produk olahan susu non pasteurisasi
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat menyebutkan susu atau produk olahannya, seperti keju dan es krim, yang diproduksi non pasteurisasi berpotensi 150 kali lebih banyak mengandung bakteri penyakit dibanding produk yang melewati proses pasteurisasi. Sebab, pasteurisasi membunuh bakteri Salmonella, E. Coli, listeria, dan beragam bakteri berbahaya lain yang bisa ditemukan pada produk susu mentah.

3. Salad
Ingin makan salad segar? Nampaknya Anda harus berpikir dua kali sebelum mengonsumsinya. Sebab, Organisasi Kesehatan Dunia menyarankan untuk tidak mengonsumsi sayuran berdaun hijau yang mentah. Sebab ada kemungkinan mengandung mikroorganisme berbahaya yang tidak akan hilang bila dicuci dengan air. Selain itu, air yang ada pada daerah tersebut juga dipertanyakan kualitasnya untuk proses pencucian.

4. Ikan dan kerang
Ikan dan kerang bisa jadi makanan yang lezat. Namun, mereka juga bisa menjadi sumber penyakit yang berbahaya. Misalnya, penyakit askariasis yang disebabkan cacing pada ikan mentah bersarang di saluran pencernaan manusia. Racun pada kerang juga bisa menimbulkan kelumpuhan, neurotoksik, dan amnesia. Beberapa macam racun makanan laut lainnya juga bisa menyebabkan mual, diare, bahkan sensasi lain seperti gigi yang terasa mau copot.

5. Makanan prasmanan
Idealnya, makanan patut diawasi secara terus menerus, tetapi makanan prasmanan dihidangkan selama berjam-jam tanpa adanya pengawasan yang jelas. Orang-orang bisa saja batuk dan bersin pada makanan atau menyentuh dengan tangan yang belum dicuci. 

Tak hanya itu, lalat dengan mudahnya mendarat dan bisa jadi membawa kotoran. Suhu makanan juga bisa menjadi masalah. Sebab makanan panas butuh wadah pemanas begitu juga makanan dingin harus disimpan dalam kulkas untuk mencegah bakteri berkembang. Bila Anda tidak yakin 100 persen mengenai proses masak hingga penanganan makanan prasmanan, sebaiknya Anda menghidari makanan ini.

6. Telur mentah
Ingin menghindari penyakit akibat bakteri bawaan pada makanan? Maka Anda harus melewatkan telur setengah matang, koktail,mayonnaise buatan sendiri, serta produk lain yang dipercaya masih mengandung telur mentah. Bahkan bila kita tidak mencuci atau merendam telur, maka bakteri dari cangkang juga bisa ikut masuk ke dalam telur.

7. Jenis buah tertentu

Hindari buah-buahan berkulit tipis. Pilihlah buah yang memiliki kulit tebal terlindungi dari air dan tanah yang tercemar, serta dianggap aman untuk dikonsumsi di mana-mana. Pisang, mangga, nanas, dan pepaya merupakan buah-buahan lezat yang terlindungi akibat kulit mereka yang tebal. Lebih aman lagi, Anda bisa mengupas buahnya sendiri, pastikan seluruh alat pemotong bersih dan kering ketika Anda mulai mengupas.

8. Daging yang belum matang

Daging setengah matang seringkali terasa lezat. Namun, Anda harus berpikir dua kali untuk mengonsumsinya atau setidaknya jika Anda tidak yakin terhadap proses penyajiannya, mulai dari peternakan hingga siap dihidangkan. 

Daging memiliki dua lapisan yang sangat mudah terkontaminasi. Bagian luar daging seperti kanvas yang sangat mudah terjangkit bakteri penyebab penyakit. Namun, bakteri pada bagian ini mudah mati bila daging sudah dimasak. Tapi masih ada bakteri lainnya yang terdapat di jaringan otot. Maka dari itu, para ahli makanan begitu memperhatikan proses memasak daging hingga suhu dalam daging mencapai 160 derajat Fahrenheit.

9. Daging hewan buas
Daging hewan buas yang mentah dicurigai menjembatani virus ebola dan berbagai virus zoonosis lainnya. Meski sudah dimasak, daging tersebut tetap bisa menjadi masalah, terlebih bagi para pelancong yang tubuhnya tak terbiasa dengan bakteri lokal. Ahli konservasi pun menyarankan untuk menghindari daging hewan buas yang berasal dari spesies berbahaya dan terancam punah.

10. Es Loli
Sepintas, es loli mungkin terlihat seperti makanan yang paling tidak berbahaya dalam daftar ini. Namun, kualitas air yang buruk, buah berkulit tipis, dan produk olahan non pasteurisasi seringkali menjadi bahan utama pembuat es loli. Tiga hal tersebut membuat es loli menjadi makanan yang penuh ancaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar