SALAH satu cara untuk “merebut kembali” waktu berkualitas bersama pasangan ketika diterpa kesibukan rutinitas adalah berlibur bersama. Sayangnya, tantangan yang kerap muncul adalah perbedaan pendapat dalam memilih destinasi karena Anda berdua memiliki selera travelling yang bertolak belakang. Ini memang tidaklah mudah, tetapi bukan berarti menjadi hal yang tak mungkin direalisasikan.
Tiga tahun menjalani bahtera kehidupan, Diana Setiawati (36), nyaris setiap tahun bertualang ke suatu tempat bersama pasangan. Meskipun demikian, mereka berdua tetap mempersiapkan beberapa hal sebelum berangkat. “Pastikan destinasi yang dituju memang sama-sama diminati untuk menjaga excitement mood selama trip. Selanjutnya, kalkulasikan pengeluaran yang dihitung berdasar jumlah hari travelling. Biasanya, budget menjadi tanggung jawab kami bersama, jadienggak ada yang merasa rugi. Ha-ha-ha,” tutur Nana, panggilan akrab perempuan yang berdomisili di Yogyakarta.
Berlibur bersama pasangan pun dapat meningkatkan kekompakan, bahkan sewaktu masih dalam tahap persiapan dengan saling berbagi tugas. Misalnya saja dengan trik yang diterapkan Nana. Sang suami mengambil peran dalam pengawasan barang-barang dan penyusunan rute wisata dengan mencari referensi lebih dulu. “Sementara itu, saya sendiri suka membuat kepekan (contekan) dollar dengan mata uang lokal yang berlaku. Jadi, tidak bingung ketika berbelanja,” ujarnya yang telah berkelana berdua menuju Bali, Singapura, Thailand, dan Nepal.
Apabila ingin menjajal bertualang ala backpacker, carilah referensi sebanyak-banyaknya mengenai informasi tiket promo, penginapan yang murah, dan akses transportasi publik yang bisa digunakan sesampainya di tujuan. Tak ada salahnya mengontak kerabat yang tinggal di tempat tujuan, siapa tahu Anda mendapat tumpangan menginap cuma-cuma.
Wisatawan Nusantara juga dikenal dengan gemar berbelanja. Nana pun memiliki trik yang menarik untuk dicoba. Ia sengaja membawa tas ekstra yang kosong untuk oleh-oleh, tetapi tetap jeli menyiasati luggage agar tidak dikenai biaya tambahan.
“Sewaktu ke Nepal, kami berangkat via Bangkok dan membeli banyak belanjaan di sana. Kami pun menitipkannya di satu loker hotel di Khaosan. Setelah balik dari Nepal, kami mengambilnya lagi. Dengan begitu, kami tak perlu membawa barang banyak dan bebas overweight,” pungkasnya. [GPW/www.kompastravelfair.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar