Senin, 14 September 2015

Inilah Tradisi Hombo Batu atau Lompat Batu di Nias

KOMPAS.com - Mungkin anda tidak lupa dengan gambar lompat batu yang ada di tata uang rupiah, karena tradisi ini sudah lama dan semakin tersapu jaman diabadikan di mata uang negara kita.

Kalau orang mendengar kata Nias, pasti akan terbersit akan budaya lompat batunya. Ya memang tradisi 'Hombo Batu' ini sangat unik dan memiliki nilai budaya yang tinggi.

Pada zaman dahulu desa-desa di Kepulauan Nias, Sumatera Utara banyak melakukan peperangan, karena mereka sering berperang antar desa satu dengan lainnya. Banyak desa yang memasang pagar batu yang tinggi sebagai pertahanan desa mereka.

Inilah yang menyebabkan prajurit-prajurit Nias yang boleh pergi berperang diharuskan berlatih untuk lompat batu yang umumnya tinggi di atas 2 meter.

BARRY KUSUMATradisi Hombo Batu atau lompat batu di Kepulauan Nias, Sumatera Utara.
Bagi para pemuda Nias yang akan ikut perang persyaratan mereka harus bisa melompati tembok batu setinggi 2 meter ini agar memudahkan untuk menyerang desa musuh dan bisa langsung melompatinya.

Desa-desa adat di Nias rata-rata mempunyai menara batu yang digunakan untuk sarana latihan lompat ini, karena dahulu ini digunakan untuk pelatihan militer prajurit dan pemuda Nias.

Selain itu tradisi lompat batu saat ini dilakukan oleh seorang pemuda Nias untuk menunjukan bahwa dirinya sudah pantas dianggap dewasa dan matang secara fisik. Dengan melakukan tradisi ini, mereka akan diakui sebagai lelaki pemberani, telah memenuhi syarat untuk menikah.

BARRY KUSUMATradisi Hombo Batu atau lompat batu di Kepulauan Nias, Sumatera Utara.
Karena saat ini perang adat sudah tidak pernah lagi terjadi, Hombo Batu ini sekarang diteruskan sebagai budaya saja. Namun tradisi ini tetap dilestarikan sampai sekarang terutama sebagai salah satu bentuk ritual upacara dan simbol budaya masyarakat Nias.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar