Kamis, 28 Juli 2016

Tempo.co RSS Feed: Minim Pelancong, Sumatera Selatan Bentuk Badan Promosi Wisata

Tempo.co RSS Feed
 
Minim Pelancong, Sumatera Selatan Bentuk Badan Promosi Wisata
Jul 27th 2016, 22:30

Kamis, 28 Juli 2016 | 05:30 WIB

Minim Pelancong, Sumatera Selatan Bentuk Badan Promosi Wisata

Pemandu memberikan penjelasan kepada para pengunjung tentang batu purba dari peninggalan zaman Megalitikum atau zaman batu di Situs Tinggi Hari, Lahat, Sumatera Selatan, 4 Juni 2015. Menurut para peneliti, Kabupaten Lahat memang menjadi lokasi pemukiman pada zaman pra sejarah dan masih menyisakan puluhan ribu peninggalan megalitikum yang belum ditemukan. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Palembang - Dunia kepariwisataan Sumatera Selatan dinilai masih jauh tertinggal dibandingkan dengan sejumlah daerah di Sumatera, Nusa Tenggara, maupun Bali. Untuk mendongkrak kunjungan wisatawan, Sumatera Selatan berinisiatif membentuk Badan Promosi Pariwisata.

Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Selatan Irene Camelyn Sinaga mengatakan badan tersebut akan diisi oleh kalangan pelaku usaha kepariwisataan lokal dan nasional. "Tugasnya melakukan inovasi kreativitas mengembangkan pariwisata Sumatera Selatan," kata Irene, Rabu, 27 Juli 2016.

Irene mengaku telah menyiapkan Badan Promosi Pariwisata sebagai tindak lanjut pengembangan wisata agar bisa dilirik pengunjung. Mereka akan melakukan promosi untuk menarik para investor.

Badan Promosi Pariwisata tersebut terdiri atas kalangan pelaku pariwisata, seperti dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia, Asosiasi Biro Perjalanan Indonesia, maskapai penerbangan Garuda Airlines, dan pihak-pihak yang bisa meningkatkan daya tarik promosi pariwisata. 

Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin menginginkan pariwisata di wilayahnya berkembang pesat agar mampu menarik pelancong. Menurut dia, daerah yang terdiri atas 17 kabupaten dan kota ini memiliki banyak obyek wisata yang dapat dikembangkan, misalnya situs prasejarah 1001 megalit di Kabupaten Lahat, Pagaralam, dan Empat Lawang.

Tapi, karena promosinya belum maksimal, kata Alex, tempat-tempat wisata tersebut kurang dikenal. "Kita memiliki banyak obyek, tapi sayang masih belum tergarap secara baik," ujar Alex.

Selain itu, kata Alex, kawasan olahraga Jakabaring Sport City bisa dijual. Bila pembangunan light rail transit telah selesai, bisa menjadi alat transportasi penunjang wisatawan untuk berkunjung ke wilayah tersebut. "Sebenarnya jika satu lokasi tempat wisata saja bisa dikembangkan, itu bisa menjadi proyek strategis."

PARLIZA HENDRAWAN

Let's block ads! (Why?)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our polices, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar