Sabtu, 23 Juli 2016 | 22:13 WIB
Wisatawan di Pantai Madasari, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Bandung -Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan mendirikan Marine Center di kawasan wisata Pantai Pangandaran tahun ini. "Pemerintah pusat akan membangun Marine Center, ada Rp 189 miliar anggaran dari KKP untuk itu," kata dia selepas bertemu dengan rombongan bupati Pangandaran di Gedung Sate, Bandung, 22 Juli 2016.
Aher, sapaan Ahmad Heryawan mengatakan, Marine Center itu merupakan kawasan terpadu pusat perikanan dengan pendekatan wisata di Pantai Timur kawasan wisata Pangandaran di Kabupaten Pangandaran. "Lahan yang sudah ada 17 hektare, dan akan dibangun untuk itu 7 hektare," kata dia.
Menurut Aher, Marine Center itu akan dibangun sejak September nanti dan direncanakan beres setahun kemudian, September 2017. "Di situ pusat perikanan dan wisata sekaligus, jadi pusat pelelangan ikan ada di situ, pusat nelayan di situ, sekaligus tempat wisata pendekatannya. Di situ tempat perahu berlabuh, ada break water, tempat pelelangan ikan, mungkin ada restoran dan macam-macam di situ, terpadu," kata dia.
Aher mengatakan, bersamaan dengan pembangunan Marine Center itu, pemerintah Kabupaten Pangandaran menyiapkan rencana penertiban pedagang kaki lima sekaligus penataan kembali areal kawasan pantai wisata Pangandaran dalam setahun ini. "Kalau ke Pangandaran itu sareukseuk (semrawut) ya. Insya Allah itu akan diselesaikan, tahun 2017 sudah tidak ada lagi pedagang kaki lima, pantai itu bersih," kata dia.
Aher, sapaan Ahmad Heryawan menjanjikan pemerintah provinsi akan membantu pendanaan yang dibutuhkan untuk menata kawasan pantai itu. "Kita pasti berkomitmen membantu, kalau tidak seluruhnya, pasti sebagian kita bantu," kata dia.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Sekretariat Daerah Jawa Barat, Deny Juanda Puradimaja mengatakan, pemerintah akan menyiapkan tata ruang kawasan wisata Pangandaran dengan pendekatan pengembangan kawasan metropolitan. "Kita ingin agar RTRW Pangandaran Raya ini; ada RTRW, RDTR, Masterplan, Blokplan itu dibuat dengan skema metropolitan dan pusat pertumbuhan. Maka mulai dari RTRW sampai Blok Plan itu akan dibuat pemerintah," kata dia, Jumat, 22 Juli 2016.
Deny mengatakan, kawasan Pangandaran disiapkan menjadi satu dari tiga pusat pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat, selain Bandung Raya dan Cirebon Raya. "Ini kaitannya dengan pembangunan growth center Pangadarn, pusat pertumbuhan di Jawa Barat ada tiga metropolitan, salah satunya Pangandaran Raya," kata dia.
Wakil Bupati Pangandaran Adang Hadari mengatakan, pemerintah kabupaten tengah bersiap menata kembali Pantai Wisata Alam Pangandaran yang kini semrawut. "Kita akan mengubah wajah Pangandaran," kata dia selepas menemani bupati Pangandaran Jeje Wiradinata bertemu Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Gedung Sate Bandung, Jumat, 22 Juli 2016.
Adang mengatakan, perencanaan penataan yang ditaksir akan menghabiskan biaya hingga Rp 80 miliar itu akan dimulai tahun ini. Rombongan bupati Pangandaran itu sengaja menemui gubernur Jawa Barat untuk membeberkan rencana itu sekaligus meminta bantuan anggaran penataan Pantai Pangandaran. "Tahun ini perencanaan dulu, setelah itu fisik di 2017, mungkin September 2017 selesai," kata dia.
Dia berharap, sedikitnya separuh dana yang dibutuhkan menata kawasan pantai itu bisa diberikan pemerintah Jawa Barat tahun depan. "Kita terbatas anggarannya sebagai DOB (Daerah Otonom Baru). Anggaran Pangandaran saat ini Rp 1,2 triliun, termasuk belanja publik dan belanja langsung, disana masih seimbang dengan belanja rutin 46 persen, dan belanja publik 54 persen," kata Adang.
Adang mengatakan, penataan Pangandaran sudah dimulai tahun ini dengan menata seputaran Boulevard pintu masuk kawasan pantai itu. Disusul membangun ruang terbuka di areal pintu masuk dengan memindahkan semua bangunan, termasuk sekolah dan pasar, hingga hanya menyisakan Masjid Agung Pangandaran di sana. Selanjutnya penataan akan dilakukan di areal pantai wisata Pangandaran.
Menurut Adang, pemerintah Pangandaran akan memindahkan seluruh Pedagang Kaki Lima yang ada di selulruh kawasan wisata pantai itu yang jumlahnya pada pendataan terakhir 1.465 pedagang. Ada tiga lokasi relokasi bagi pedagang kaki lima itu yakni di areal Star Meredian dan Pasar seni, eks Pananjungsari, serta di areal Pantai Barat. Sosialisasi pemindahan pedagang kaki lima itu saat ini, diklaimnya tengah dilakukan.
Adang mengatakan, jika penertiban pedagang kaki lima sukses, menyusul penataan akan ditujukan pada hotel dan restoran di kawasan wisata Pangandaran. "Nanti kita bergerak untuk hotel dan restoran setelah kita terlihat di masyarakat bagaimana perubahan Pangandaran nanti. Kita lebih fokus sekarang di penataan dulu," kata dia.
Menurut Adang, penataan pantai Pangandaran sengaja dipilih sebagai program perdana pasangan bupati dan wakil bupati yang baru terpilih itu. Dia mengaku, sudah sepakat dengan bupati untuk mengerjakan penataan kawasan pantai itu ketimbang membangun perknatoran pusat pemerintahan Pangandaran yang mayoritas semua kantornya masih ngontrak. Pembangunan kawasan perkantoran pemerintahan di Parigi, Pangandaran sendiri baru dijadwalkan tahun 2017.
Adang mengatakan, penataan itu sudah tidak bisa ditunda lagi. "Kita harus instrospeksi, kalau Pangandaran tetap begini, kapan-kapan (kunjungan wisatawan) menurun. Sekarang destinasi di kabupaten lain sedang dibangun, persaingan kian ketat sekarang," kata dia.
Program penataan itu sengaja dipilih dilakukan pertama karena khawatir jumlah wisatawan bakal anjlok jika pantai Pangandaran tidak ditata. Terbukti, pada kunjungan wisatawan saat momen Lebaran lalu anjlok. "Kalau Lebaran dulu tinggi, kemarin agak menurun mungkin (turun) sekitar 60 persen dari Lebaran tahun lalu," kata Adang.
AHMAD FIKRI
Let's block ads! (Why?)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar