Sabtu, 30 Juli 2016

Tempo.co RSS Feed: 'Sandal Pondok Jodoh' Jadi Tren Wisata Baru di Bengkulu  

Tempo.co RSS Feed
 
'Sandal Pondok Jodoh' Jadi Tren Wisata Baru di Bengkulu  
Jul 30th 2016, 02:07

Sabtu, 30 Juli 2016 | 09:07 WIB

'Sandal Pondok Jodoh' Jadi Tren Wisata Baru di Bengkulu  

Pantai Tapak Paderi, Bengkulu. youtube.com

TEMPO.CO, Jakarta - Para pengunjung pantai Tapak Paderi di Kota Bengkulu ramai-ramai mendatangi obyek wisata baru di pantai itu 'Sandal Pondok Jodoh'. Mereka terlihat berfoto di sana.

Sandal Pondok Jodoh berada di sekitar 150 meter dari bibir pantai tersebut. Di sana terdapat dinding yang terbuat dari bambu. Di dinding itu digantung ratusan sandal kusam.

Ide membuat Sandal Pondok Jodoh berawal dari keprihatinan nelayan melihat banyaknya sampah di sepanjang bibir pantai tersebut. "Kebanyakan sampah adalah botol minuman plastik dan sandal-sandal bekas yang hanyut di pantai," ujarnya, saat ditemui Jumat, 29 Juli 2016.

Sampah itu kemudian dikumpulkan dan digantung di tiang-tiang dari bambu yang dibuat oleh nelayan. Tak disangka, ujar Aris, kehadirannya mengundang perhatian para pengunjung pantai. Banyak dari mereka berfoto dengan menggunakan latarnya sandal-sandal tersebut.

Informasi mengenai keberadaan sandal-sandal itu pun cepat menyebar. Menurut Aris, banyak pasangan yang datang dan menaruh sandalnya sebagai tanda ikatan cinta.

"Kami tidak pernah menyangka niat kami membersihkan pantai dari sampah mendapatkan perhatian dari banyak wisatawan dan menjadikan tempat wisata di pantai ini," tutur Aris.

Pengalaman ini, ujar Aris, membuat para nelayan Pondok Besi semakin bersemangat mengumpulkan sampah-sampah di lokasi pantai untuk diolah menjadi benda yang bermanfaat.

"Kami ingin mengajak masyarakat sekitar untuk ikut serta dalam menjaga kebersihan pantai dan wisatawan merasa nyaman jika berkunjung ke sini," ujarnya.

Andriani, salah satu pengunjung pantai, mengapresiasi ide nelayan membuat Sandal Pondok Jodoh. Menurut dia, menarik dan sangat bagus.

"Tidak hanya menarik perhatian pengunjung untuk ke lokasi ini tapi juga menjaga kebersihan pantai," kata Andriani.

Ia pun ikut menaruh sandal miliknya dan pacarnya di dinding itu sebagai tanda pengikat cinta mereka. "Cuma untuk lucu-lucuan aja, untuk kenang-kenangan dan semoga hubungan kami bisa langgeng."

PHESI ESTER JULIKAWATI

Let's block ads! (Why?)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our polices, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Kamis, 28 Juli 2016

Tempo.co RSS Feed: Minim Pelancong, Sumatera Selatan Bentuk Badan Promosi Wisata

Tempo.co RSS Feed
 
Minim Pelancong, Sumatera Selatan Bentuk Badan Promosi Wisata
Jul 27th 2016, 22:30

Kamis, 28 Juli 2016 | 05:30 WIB

Minim Pelancong, Sumatera Selatan Bentuk Badan Promosi Wisata

Pemandu memberikan penjelasan kepada para pengunjung tentang batu purba dari peninggalan zaman Megalitikum atau zaman batu di Situs Tinggi Hari, Lahat, Sumatera Selatan, 4 Juni 2015. Menurut para peneliti, Kabupaten Lahat memang menjadi lokasi pemukiman pada zaman pra sejarah dan masih menyisakan puluhan ribu peninggalan megalitikum yang belum ditemukan. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Palembang - Dunia kepariwisataan Sumatera Selatan dinilai masih jauh tertinggal dibandingkan dengan sejumlah daerah di Sumatera, Nusa Tenggara, maupun Bali. Untuk mendongkrak kunjungan wisatawan, Sumatera Selatan berinisiatif membentuk Badan Promosi Pariwisata.

Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Selatan Irene Camelyn Sinaga mengatakan badan tersebut akan diisi oleh kalangan pelaku usaha kepariwisataan lokal dan nasional. "Tugasnya melakukan inovasi kreativitas mengembangkan pariwisata Sumatera Selatan," kata Irene, Rabu, 27 Juli 2016.

Irene mengaku telah menyiapkan Badan Promosi Pariwisata sebagai tindak lanjut pengembangan wisata agar bisa dilirik pengunjung. Mereka akan melakukan promosi untuk menarik para investor.

Badan Promosi Pariwisata tersebut terdiri atas kalangan pelaku pariwisata, seperti dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia, Asosiasi Biro Perjalanan Indonesia, maskapai penerbangan Garuda Airlines, dan pihak-pihak yang bisa meningkatkan daya tarik promosi pariwisata. 

Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin menginginkan pariwisata di wilayahnya berkembang pesat agar mampu menarik pelancong. Menurut dia, daerah yang terdiri atas 17 kabupaten dan kota ini memiliki banyak obyek wisata yang dapat dikembangkan, misalnya situs prasejarah 1001 megalit di Kabupaten Lahat, Pagaralam, dan Empat Lawang.

Tapi, karena promosinya belum maksimal, kata Alex, tempat-tempat wisata tersebut kurang dikenal. "Kita memiliki banyak obyek, tapi sayang masih belum tergarap secara baik," ujar Alex.

Selain itu, kata Alex, kawasan olahraga Jakabaring Sport City bisa dijual. Bila pembangunan light rail transit telah selesai, bisa menjadi alat transportasi penunjang wisatawan untuk berkunjung ke wilayah tersebut. "Sebenarnya jika satu lokasi tempat wisata saja bisa dikembangkan, itu bisa menjadi proyek strategis."

PARLIZA HENDRAWAN

Let's block ads! (Why?)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our polices, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.